Tuesday, May 7, 2019

Virtualisasi dan VirtualBox

VirtualBox
Virtualisasi adalah proses menjalankan instance virtual sistem komputer dalam lapisan yang disarikan dari perangkat keras yang sebenarnya. Paling umum, ini mengacu pada menjalankan beberapa sistem operasi pada sistem komputer secara bersamaan. 

Itu penjelasan formal yang saya ambil dari situs opensource.com. Kalo untuk masih bingung gampangnya virtualisasi adalah sebuah proses dimana sebuah sistem dijalankan diatas sebuah sistem lain seolah sistem tersebut ada perangkat fisiknya. Masih bingung? 

Contoh real nya semisal kita saat ini menggunakan komputer yang terinstall Windows, kemudian kita ingin mencoba belajar menggunakan Linux. Alih-alih kita menyediakan komputer lagi atau melakukan dual boot, kita bisa menggunakan aplikasi virtualisasi (sebagai contoh virtualbox).

VirtualBox adalah salah satu aplikasi untuk mengaplikasikan virtualisasi pada komputer personal atau pada server. Dengan VirtualBox kita bisa menginstall sistem operasi tambahan sebagai contoh tadi kita saat ini menggunakan windows, lalu kita bisa menginstall linux di VirtualBox tanpa mengganggu Windows yang sedang kita gunakan.

Salah satu keuntungan menggunakan fitur virtualisasi adalah kita dapat melakukan hal apapun pada virtual sistem yang sudah kita install. Bahkan kita bisa melakukan hal-hal yang sifatnya berbahaya seperti menghapus isi folder system32 milik Windows, atau mengeksekusi command bahaya seperti rm -rf / pada Linux atau Mac. Hal ini dikarenakan sistem tersebut terisolirnya dari sistem yang kita gunakan sehari hari. Dan keuntungan tersebut dapat kita manfaatkan untuk melakukan uji coba atau development tanpa khawatir pada efek uji coba tersebut untuk komputer kita.

Efek Samping Virtualisasi
Fitur keren ini bukan berarti tanpa efek samping. Tentu ada yang harus kita "korbankan" selama proses virtualisasi berjalan. Contoh, virtualisasi memerlukan resource yang identik dengan aslinya. Misal kita menjalankan virtualisasi dengan menginstall Linux pada VirtualBox, maka kita harus menyediakan resource (dalam hal ini Ram, CPU dan Hardisk) untuk virtualisasi tersebut. Misal virtual yang kita buat memiliki virtual RAM 1GB, 2 Core CPU dan Hardisk 10 GB. Maka kita perlu mengalokasikan sejumlah resource tersebut yang diambil dari komputer kita. Jadi misal Ram kita 4GB, Core CPU lalu Hardisk 500GB. Maka resource tersebut akan digunakan oleh proses virtual apabila proses virtual sedang berjalan.

Jadi saran saya, sebelum mencoba proses virtualisasi, pastikan spesifikasi komputer yang digunakan mumpuni ya. ;)

Cara Install VirtualBox
Bagi pengguna Distro Linux (Ubuntu, Fedora, Arch dan kawan-kawan) VirtualBox (biasanya) dapat di install dari repository distro yang anda gunakan. Oh iya, karena VirtualBox memiliki beberapa module yang terkait dengan kernel Linux, saya sarankan anda menginstall basic compiler atau developer tools seperti gcc,g++, make dan kawan-kawan. Sedangkan bagi pengguna Windows atau OSX, bisa download dari situs resmi Virtualbox disini.

Semoga bermanfaat.

Referensi :

No comments:

Post a Comment