Saya kurang begitu mengerti apa sebenarnya arti galau yang dimaksud para remaja saat ini. Padahal saya juga masih bisa dibilang remaja lho.. :D :P
Langsung saja. Galau yang saya maksudkan disini adalah rasa gelisah, bingung, seolah-olah di “depan” sudah tidak jelas jalan itu akan menuju arah mana. Lalu apa yang digalaukan para pelajar SMA diakhir jenjang pendidikannya? Ya, salah satunya bingung mau kuliah dimana dan dijurusan apa. Memang ada yang habis SMA mau kerja atau mau nikah langsung. Tapi kali ini saya membahas yang hendak menuju jenjang perguruan tinggi.
Yang perlu sobat pembaca ketahui, jenjang perguruan tinggi jauh berbeda dengan masa sekolah menengah. Apa perbedaannya? Banyak. Beberapa diantaranya adalah dalam kuliah kita bebas menyusun jadwal kuliah kita, kita bebas mau berangkat kuliah atau tidak. Mau mengerjakan tugas atau tidak silahkan. Kuliah main-main boleh, kuliah serius boleh banget. Dan yang jelas... Kita sudah tidak dipanggil lagi dengan istilah “siswa” melainkan “mahasiswa”. Kita tidak dipanggil lagi dengan panggilan “nak” ataupun “anak-anak”. Saat kita kuliah dipanggil dengan panggilan “saudara” atau “anda”. Itu menandakan, kita sudah naik setingkat, dari anak-anak menuju dewasa.
Nah, dengan perbedaan sebanyak itu, tentu kita harus mempersiapkan diri dalam menyongsong jenjang perguruan tinggi. Kuliah itu bisa dibilang salah satu gerbang dunia kerja. Kerja itu untuk memenuhi kebutuhan hidup kita besok bukan? Karena itu kita ndak boleh galau donk. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam memilih Universitas dan jurusan yang tepat? Cekidot :
Kenali Diri
Kenapa harus kenali diri? Jelas, sebelum memilih kuliah dimana, kita perlu tau, apakah secara fisik dan psikis kita mampu untuk mendalami ilmu yang hendak kita pilih. Hal ini diperlukan demi kelancaran proses pembelajaran kita. Misal kita memiliki fisik yang kurang, mungkin mata minus, atau memiliki penyakit bawaan yang belum bisa disembuhkan. Tentu kita tidak mungkin hendak melanjutkan pendidikan di militer atau dibidang olahraga. Ya mungkin bisa. Tapi kita perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menutupi kekurangan kita tadi. Uang lagi bukan? Padahal kuliah itu perlu dana yang tidak sedikit. Kalo punya uang lebih si monggo..
Pertimbangkan pula bagaimana sifat-sifat diri kita. Misalnya kita tidak terlalu suka dengan pelajaran yang berbau banyak teori, maka pilihlah jurusan yang lebih banyak ilmu terapannya. Misal jurusan Ilmu Komputer, atau jurusan Seni. Teori jelas tidak mungkin dihindarkan dalam perkuliahan. Tapi setidaknya kita tau, kalo jurusan yang kita pilih punya prospek yang lebih banyak berkecimpung dalam prakek, bukan di teorinya.
Pilih Jurusan yang Kamu Suka
Kalo saya pribadi, ini hal yang wajib. Karena seperti yang sudah saya sebutkan tadi, kuliah itu kita sendiri yang menentukan, tidak ada seorangpun yang akan slalu memaksa kita seperti waktu di SMA. Bagi yang sudah disipilin mungkin tidak masalah. Tapi yang kadang malas-malasan, hal ini adalah sesuatu yang perlu. Ketika kita menyukai sebuah pelajaran, tentu ilmu itu akan masuk lebih mudah kita “resapi” dibanding pelajaran yang kurang kita sukai. Semakin mudah kita resapi, semakin mudah kita mengingatnya. Semakin mudah mengingatnya, semakin banyak ilmu yang kita dapat. Semakin banyak ilmu yang kita dapat, semakin mudah kita mengerjakan ujian. Semakin mudah kita mengerjakan ujian, insyaAllah nilai kita akan baik. Saat nilai kita baik, maka akan semakin banyak SKS yang kita ambil. Semakin banyak kita ambil SKS semakin cepat kita rampung kuliah sehingga kita bisa segera bekerja. Hehehehehe....
Kuliah itu tidak harus selalu di perguruan tinggi negeri sobat. Perguruan tinggi swasta juga mampu menjadi wadah kita menuntut ilmu. Asalkan perguruan tinggi yang hendak kita pilih memiliki akreditasi A atau B pada program studinya. So, bagi yang belum ketrima diperguruan tinggi negeri, ndak usah galau. Kalo yang udah galau, boleh nih baca bahasan galau disini;
Kuatkan Tekad
Setelah kita berhasil memilih, hal penting lain adalah menguatkan tekad. Menguatkan tekad bertujuan untuk “membakar” semangat belajar kita manakala kita “tersandung” dalam kuliah nanti. Saya yakin, kuliah selama empat tahun (standarnya) tentu akan menghadirkan masalah-masalah yang mungkin belum pernah sobat pembaca alami sebelumnya. Dan dalam melewati masalah ini, sobat pembaca perlu tekad yang kuat untuk bisa menyelesaikannya.
Persiapkan Mental dan Fisik
mengingat tidak semua daerah memiliki Universitas, maka persiapkan dirimu bilamana kamu tinggal di daerah yang mungkin belum terdapat perguruan tinggi. Atau mungkin ada perguruan tinggi, namun jurusan yang kamu ingini belum ada.
Kalo kondisi seperti itu, itu artinya sobat akan kuliah diluar kota. Maka persiapkan diri dalam menghadapi kondisi apapun “sendirian”. Hal ini bisa saja memadamkan api semangat belajar sobat. Memang terdengar horror mungkin, tapi dikemudian hari hal ini bisa jadi sebuah kelebihan. Sobat jadi lebih mengerti seperti apa kehidupan diluar sesungguhnya.
Berdoa
Mungkin ini bukan hal yang kelihatan besar. Tapi ini bisa dibilang sebagai pelumas dalam memperlancar proses kita masuk kuliah nanti. Hal ini juga bisa membantu kita saat kita bingung menentukan akan kuliah dimana. Mohon pada Tuhan agar kita ditunjukkan dimana kita sebaiknya kuliah. InsyaAllah kita akan menemukan jalan sukses kita. ^_^d
Itulah beberapa pengetahuan yang mungkin perlu sobat pembaca ketahui sebelum menentukan hendak kuliah dimana. Kuliah memang sebuah pilihan bagi kita karena itu bukanlah jenjang pendidikan yang wajib. Banyak orang-orang diluar sana yang sukses dalam pekerjaannya namun bidang kuliahnya dulu ndak “nyambung” dengan pekerjaan yang digelutinya. Namun tidak jarang juga orang yang sukses karena dia berusaha keras semasa kuliahnya. Semoga bermanfaat. ^.^d
No comments:
Post a Comment